Sistem pernafasan pada manusia merupakan proses
pertukaran gas dengan organ tubuh yang bertanggung jawab terhadap tugas
tersebut. Sistem pernafasan atau sistem respirasi ini dilakukan oleh
setiap klasifikasi makhluk hidup
dengan cara dan organ-organ yang berbeda. Misalnya pada manusia, sistem
respirasi dilakukan pada organ paru-paru, namun ikan menggunakan insang
dalam melakukan proses pertukaran udara.
Fungsi sistem pernafasan manusia adalah hal yang paling penting untuk
kelangsungan hidup. Bahkan jika tanpa udara (oksigen) selama beberapa
menit saja, tubuh kita bisa mati lemas.
Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan yang terjadi makhluk hidup merupakan proses :
- Menghirup oksigen dari udara (inspirasi) kemudian mengeluarkan gas karbon dioksida (ekspirasi) dan uap air dengan menggunakan alat pernafasan
- Peristiwa pertukaran gas antara sel dengan lingkungan (respirasi eksternal).
- Reaksi enzimatik, untuk pemanfaatan oksigen yang memerlukan enzim pernapasan (sitokrom).
Proses pernafasan ini merupakan kebutuhan utama manusia, bahkan lebih
utama dari kebutuhan makan dan minum yakni untuk menghasilkan
energi. Seperti juga pada sistem ekskresi manusia,
terdapat pula alat-alat pernapasan yang bertanggung jawab untuk
memasukkan udara dengan kandungan oksigen (O2), kemudian mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) dalam
proses respirasi. Pada tubuh kita terdapat organ-organ yang bertanggung
jawab terhadap sistem pernafasan yaitu :
a. Hidung
Fungsi hidung (Cavum Nasalis) sebagai salah satu panca indera yang
berfungsi sebagai indera pembau, juga merupakan alat sistem pernafasan
pada manusia. Hidung bertanggung jawab sebagai alat untuk menghirup
udara, melakukan penyaringan udara yang masuk ke paru-paru.
b. Faring
Faring sering disebut dengan tekak, yakni persimpangan antara rongga
hidung menuju tenggorokan untuk saluran pernapasan dan rongga mulut
menuju kerongkongan pada saluran pencernaan. Di bagian belakang faring
terdapat pangkal tenggorok atau laring. Di dalam Laring ada pita suara
dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan.
Saat sedang menelan makanan, bagian epiglotis akan menutupi laring
sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Lalu ketika bernapas,
bagian epiglotis ini akan membuka jalur ke tenggorokan sehingga udara
masuk ke dalam laring kemudian melewati tenggorokan dan paru-paru.
c. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan kita memiliki bentuk layaknya pipa dengan panjang kurang
lebih 10 cm. Pada paru-paru, tenggorokan bercabang dua membentuk
bronkus. Bronkus merupakan cabang, yang satu menuju ke bagian paru-paru
kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Kemudian bronkus kanan dan
kiri bercabang pada bronkiolus. Cabang-cabang pada bronkiolus
merupakan saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin
tipis, dengan bagian rongga yang memiliki silia (bulu getar).
Bronkiolus kemudian bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), yang
mmeilik struktur berbentuk bola-bola kecil yang memiliki
pembuluh-pembuluh darah. Lalu Epitel pipih yang melapisi alveoli untuk
memudahkan kapiler-kapiler darah untuk mengikat manfaat oksigen.
d. Paru-paru
Udara yang keluar masuk melewati paru-paru saat melakukan pernapasan,
disebut dengan udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan
orang dewasa lebih kurang 500 nl. Ketika menghirup udara
sedalam-dalamnya, udara yang masuk disebut udara komplementer kurang
lebih sebanyak 1500 ml. Kemudian saat menghembuskan napas sekuat-kuatnya
disebut dengan udara suplementer yang dikeluarkan sekitar 1500 ml.
Saat menghembuskan napas sekuat-kuatnya dari paru-paru, ternyata di
dalam paru-paru masih terdapat udara yang disebut udara residu. Volume
udara residu lebih kurang 1500 ml.
Sistem Pernafasan
Dalam sistem pernafasan manusia terdapat dua mekanisme cara kerja proses respirasi yang terjadi, yaitu :
1. Pernapasan Dada
Inspirasi – terjadi saat otot antar tulang rusuk luar kontraksi, lalu
tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar dan paru-paru
mengembang, sehingga tekanan udaranya menjadi lebih kecil dari udara
atmosfer, sehingga udara masuk.
Ekspirasi -ketika otot antar tulang rusuk luar relaksasi. Tulang
rusuk berada pada posisi semula dan volume rongga dada mengecil yang
tekanan udara rongga dada meningkat sehingga tekanan udara dalam
paru-paru lebih tinggi dari udara atmosfer, kemudian udara keluar.
2. Pernapasan perut
Inspirasi – Ketika otot diafragma berkontraksi, diafragma yang
mendatar akan mengakibatkan volume rongga dada membesar dan membuat
tekanan udaranya mengecil yang diikuti paru-paru yang mengembang yang
menjadikan tekanan udaranya lebih kecil dari tekanan udara atmosfer,
sehingga udara masuk.
Ekspirasi – Saat otot diafragma melakukan relaksasi dan otot dinding
perut berkontraksi, akan menyebabkan diafragma terangkat dan melengkung
menekan rongga dada. Hal ini membuat rongga dada mengecil dan tekanannya
meningkat sehingga udara dalam paru-paru pun keluar
0 komentar:
Posting Komentar